Dua remaja di [lokasi kejadian] harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah mencoba menjual mobil rental secara ilegal untuk memenuhi keinginan mereka bermain judi. Kasus ini terungkap setelah pemilik perusahaan rental melaporkan hilangnya kendaraan yang dirental oleh kedua remaja tersebut.
Menurut keterangan polisi, kedua remaja yang berusia masing-masing 17 dan 18 tahun ini awalnya menyewa mobil selama tiga hari. Namun, alih-alih mengembalikan kendaraan sesuai jadwal, mereka justru menjualnya kepada seseorang dengan harga jauh di bawah pasaran. Uang hasil penjualan itu digunakan untuk berjudi di salah satu tempat perjudian ilegal di daerah tersebut.
Baca Juga : Nekat Membobol ATM karena Kecanduan Judi Online
Pemilik rental menyadari sesuatu tidak beres setelah kendaraan yang disewa tak kunjung kembali, sementara kontak dengan penyewa sulit dilakukan. Dengan cepat, ia melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Berkat pelacakan kendaraan, polisi berhasil menemukan mobil yang sudah berada di tangan pembeli baru. Pembeli tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa mobil itu dijual secara ilegal.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kedua remaja tersebut mengaku terjerumus ke perjudian akibat pengaruh teman sebaya dan lingkungan. Mereka merasa tertekan untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan. Namun, keputusan mereka kini harus dibayar mahal karena dijerat dengan pasal pencurian dan penipuan.
Polisi juga menyatakan akan memperluas penyelidikan terkait tempat perjudian yang menjadi tujuan kedua remaja tersebut. Tempat perjudian ilegal kerap menjadi sasaran para pemuda yang ingin mencari uang cepat tanpa mempertimbangkan risiko hukum yang menyertainya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama orang tua, untuk mengawasi pergaulan dan aktivitas anak-anak mereka. Pengaruh buruk lingkungan dan tekanan sosial dapat dengan mudah menjerumuskan remaja ke tindakan yang melanggar hukum. Selain itu, pemerintah diharapkan dapat lebih tegas dalam memberantas tempat perjudian ilegal yang kerap menjadi sarang masalah sosial.